Senin, 12 Desember 2011

KRISIS NASIONALISME

Oleh : Khoerul Fatihin, S.Pd.I (Wali Kelas V B)
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris “nation”) dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia. Mempertahankan kedaulatan bangsa menurut penulis bukan hanya mempertahankan wilayah teritorial saja tapi juga mempertahankan kebudayaan.   
Harus diakui jiwa nasionalisme mayoritas masyarakat Indonesia saat ini sangat rapuh. Makanya sebagai salah satu solusi agar bangsa Indonesia dapat keluar dari krisis multidimensional, tidak ada pilihan lain kecuali saat ini kita harus menanamkan jiwa nasionalime pada seluruh warga Negara.
Langkah efektif untuk membangun dan menanamkan jiwa nasionalisme kepada generasi muda adalah lewat dunia pendidikan. Pendidikan di era otonorni ini bertanggung jawab penuh atas kualitas nasionalisme siswa. Pendidikan dituntut mampu melahirkan output siswa yang memiliki jiwa nasinalisme kuat. Hal tersebut sangat urgen bagi masa depan bangsa dan negara sebab tanpa adanya semangat dan jiwa nasionalisme yang tertanam pada siswa dengan kuat, dipastikan krisis disintegrasi dan krisis multidimensional yang sekarang sedang berkecamuk serta meruntuhkan sendi-sendi berbangsa dan bernegara akan terulang lagi di masa yang akan datang.
Karena itu, mengorientasikan pendidikan sebagai wahana untuk menanamkan dan membangun jiwa nasionalisme siswa menjadi keniscayaan. Hal ini sangat relevan karena pendidikan selain merupakan wadah untuk menuntut ilmu pengetahuan, pendidikan juga merupakan tempat menggodok dan menyiapkan generasi bangsa dan calon pemimpin bangsa.
Langkah kongkret yang bisa dilakukan adalah menanamkan semangat kepada generasi muda untuk mencintai budaya bangsa. Menggunakan produk dalam negeri merupakan salah satu cara mengatasi krisis nasionalisme, apalagi di era globalisasi dimana perdagangan bebas (AFTA) sudah di berlakukan, jika kita tidak menggunakan produk-produk buatan negeri kita sendiri kita akan jadi pasar yang potensial bagi Negara-negara lain. Bangsa ini akan lebih terpuruk.
Bangsa yang besar dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa ini akan menjadi bangsa yang besar jika tetap dalam bingkai persatuan dan kesatuan.

1 komentar: