Jumat, 11 Maret 2011

Kiat Mudah Menghilangkan Aroma Kaki Tak Sedap



Jangan sepelekan aroma kaki yang tak sedap. Hal tadi tidak hanya akan membuat penampilan Anda terganggu, tapi juga bisa menyerang kepercayaan diri. Jangan keburu panik, ini cara mengatasinya.
1. Perhatikan kebersihan kaki. Terkadang, bau yang timbul adalah akibat bakteri dan kotoran yang berkumpul di kaki. Saat mandi, biasakan gosok bersih kaki Anda. Jangan lupa untuk membersihkan dan memotong kuku kaki secara rutin. Tak jarang, kotoran di kuku kaki lah yang menyebabkan timbulnya bau kaki. Usahakan juga untuk memilih sabun anti bakteri untuk membersihkan kaki.
2. Hindari kebiasaan bertelanjang kaki. Bertelanjang kaki sama saja membiarkan bakteri dan kotoran bersarang di kaki. Biasakan memakai sandal khusus ruangan agar kaki tetap terlindung
3. Bersihkan sepatu dan kaos kaki Anda. Jangan memakai kaos kaki yang sama selama berhari-hari tanpa mencucinya terlebih dahulu . Begitu juga dengan sepatu, cucilah sepatu Anda paling tidak satu bulan dua kali.
4. Pilihlah ukuran sepatu dengan benar. Memakai sepatu terlalu ketat akan membuat kulit kaki sulit bernapas. Kuman dan kotoran pun mengendap dan menimbulkan bau yang tidak sedap.
5. Kelebihan produksi keringat di bagian kaki juga merupakan salah satu penyebab timbulnya bau kaki. Anda dapat mengatasinya dengan merendam kaki di air lemon atau di air teh. Teh dan lemon dapat mengurangi produksi keringat di bagian kaki.

Selamat mencoba!

SIKLUS AIR

Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Pemanasan air samudera oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara kontinu. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.
Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda:
• Evaporasi / transpirasi - Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.
• Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
• Air Permukaan - Air bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut.


Sinar matahari akan menguapkan air yang ada di laut, sungai, dan danau. Demikian juga air dari tanah dan tumbuhan yang berada di darat. Air tersebut akan menjadi uap air dan naik ke angkasa menjadi awan. Hal itu disebut penguapan. Di angkasa, awan yang mengandung uap air mengalami pembekuan sehingga membentuk butiran-butiran air. Hal itu terjadi, karena semakin tinggi tempat di permukaan bumi, maka semakin rendah suhu udaranya. Mengingat butiran air lebih berat daripada udara, butiran air tersebut akan jatuh ke permukaan bumi sebagai hujan. Air yang jatuh, sebagian akan diserap oleh tanah, sebagian menggenang di permukaan bumi berupa danau atau kolam. Sebagian lagi, mengalir ke sungai hingga laut. Proses ini disebut daur air. Pro ses daur air dapat kamu lihat pada Gambar.
Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus hidrologi yang membentuk sisten Daerah Aliran Sungai (DAS).Jumlah air di bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya.

Minggu, 06 Maret 2011

PERATURAN BARIS BARIS (P.B.B) bag III

( Bag. III )
Peraturan Baris Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada dua macam yakni Baris berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris menggunakan tongkat memiliki tata cara tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun baris berbaris tanpa menggunakan tongkat mengikuti tata cara yang telah diatur dalam Peraturan Baris Berbaris milik TNI/POLRI .
a) Bubar
Aba-aba : Bubar - JALAN
Pelaksanaannya;
Pemberian aba aba tersebut dilaksanakan dalam keadaan sikap sempurna. Setelah melakukan penghormatan kemudian balik kanan dan setelah menghitung dua hitungan dalam hati, lalu bubar.
b) Jalan di tempat
Aba-aba: Jalan ditempat - GERAK
Pelaksaannya:
Gerakan dimulai dengan mengangkat kaki kiri, lutut berganti-ganti diangkat, paha rata-rata, ujung kaki menuju ke bawah, tempo langkah sesuai dengan langkah biasa, badan tegak, pandangan mata tetap ke depan, lengan dirapatkan pada badan (tidak melenggang)
Dari jalan ke tempat berhenti.
Aba-aba : Henti – GERAK
Pelaksanaannya:
Pada aba-aba pelaksanaan dapat dijatuhkan kaki kiri/kanan,pada hitungan ke dua kaki kiri/kanan diharapkan pada kaki kiri/kanan dan kembali ke sikap sempurna.
c) Membuka/menutup barisan.
Aba-aba : Buka barisan – JALAN
Pada aba-aba pelaksanaan regu kanan dan kiri membuat satu langkah ke samping kanan dan kiri, sedang regu tangah tetap di tempat.
Catatan :
Membuka barisan gunanya untuk memudahkan pemeriksaan.
Tutup barisan
Aba-aba :tutup barisan – JALAN
Pelaksanannya :
Pada aba-aba pelaksanaan regu kanan dan kiri membuat satu langkah kembali ke samping kanan dan kiri, sedang regu tengah tetap ditempat.



Gerakan berjalan dengan panjang tempo dan macam langkah
Macam langkah Panjangnya Tempo
1. Langkah biasa 65cm 120 tiap menit
2. Langkah tegap 65cm 120 tiap menit
3. Langkah perlahan 40cm 30 tiap menit
4. Langkah kesamping 40cm 70 tiap menit
5. Langkah ke belakang 40cm 70 tiap menit
6. Langkah ke depan 60cm 70 tiap menit
7. Langkah di waktu lari 80cm 165 tiap menit

A. MAJU – JALAN
Dari sikap sempurna
Aba-aba : Maju – JALAN
Pelaksanaannya:
1) Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diayunkan ke depan, lutut lurus, telapak kaki diangkat rata sejajar dengan tanah setinggi ± 15 cm, kemudian dihentakkan ke tanah dengan jarak setengah langkah dan selanjutnya berjalan dengan langkah biasa.
2) Langkah pertama dilakukan dengan melenggangkan lengan kanan ke depan 90°, lengan kiri 30° ke belakang, pada langkah selanjutnya lengan atas dan bawah lurus dilenggangkan ke depan 45°, dan ke belakang 30°.
Seluruh anggota meluruskan barisan ke depan dengan melihat pada belakang leher.
Dilarang keras : berbicara-melihat kanan/kiri
Pada waktu melenggangkan tangan supaya jangan kaku.
B. LANGKAH BIASA
1) Pada waktu berjalan, kepala dan badan seperti pada waktu sikap sempurna. Waktu mengayunkan kaki ke depan lutut dibengkokkan sedikit (kaki tidak boleh diseret). Kemudian diletakkan ke tanah menurut jarak yang telah ditentukan.
2) Cara melangkahkan kaki seperti pada waktu berjalan biasa. Pertama tumit diletakkan di tanah selanjutnya lurus ke depan dan ke belakang di samping badan. Ke depan 45°, ke belakang 30°. Jari-jari tangan digenggam, dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari menhadap ke atas.
C. LANGKAH TEGAP
1) Dari sikap sempurna
Aba-aba : Langkah tegap – JALAN
Pelaksanaannya :
Mulai berjalan dengan kaki kiri, langkah pertama selebar setengah langkah, selanjutnya seperti jalan biasa (panjang dan tempo) dengan cara kaki dihentakkan terus menerus tetapi tidak dengan berlebih-lebihan, telapak kaki rapat dan sejajar dengan tanah, lutut kaki tidak boleh diangkat tinggi. Bersama dengan langkah pertama lengan dilenggangkan lurus ke depan dan ke belakang di samping badan, (lengan tangan 90° ke depan dari 30° ke belakang). Jari-jari tangan digenggam dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari menghadap ke atas.
2) Dari langkah biasa
Aba-aba : Langkah tegap – JALAN
Pelaksanaannya :
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah, ditambah satu langkah selanjtnya mulai berjalan seperti tersebut pasa butir 1.
3) Kembali ke langkah biasa
Aba-aba : Langkah biasa – JALAN
Pelaksanaannya :
Aba-aba diberikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah ditambah satu langkah dan mulai berjalan dengan langkah biasa, hanya langkah pertama…….
Catatan :
Dalam lsedang berjalan cukup menggunakan aba-aba peringatan : Langkah tegap/langkah biasa-JALAN, pada tiap-tiap perubahan langkah (tanpa kata maju).
D. LANGKAH PERLAHAN
1) Untuk bergabung (mengantar jenazah dalam upacara kemiliteran)
Aba-aba : Langkah perlahan maju – JALAN
Pelaksanaannya :
a) Gerakan dilakukan dengan sikap sempurna
b) Pada aba-aba “jalan”, kaki kiri dilangkahkan ke depan, setelah kaki kiri menapak di tanah segera disusul dengan kaki kanan ditarik ke depan dan ditahan sebentar di sebelah mata kaki kiri, kemudian dilanjutkan ditatapkan kaki kanan di depan kaki kiri.
c) Gerakan selanjutnya melakukan gerakan-gerakan seperti semula.
Catatan :
• Dalam keadaan sedang berjalan, aba-aba adalah “langkah perlahan JALAN” yang diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh di tanah ditambah selangkah dan kemudian mulai berjalan dengan langkah perlahan.
• Tapak kaki pada saat menginjak tanah tidak dihentakkan, tetapi diletakkan rata-rata untuk lebih khidmat.
2) Berhenti dalam langkah perlahan
Aba-aba : Henti – GERAK
Pelaksanaannya :
E. LANGKAH KE SAMPING
Aba-aba : ……..Langkah ke kanan/kiri – JALAN
Pelaksanaannya :
Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri/kanan dilanjutkan ke samping kanan/kiri sepanjang 40 cm. Selanjutnya kaki kiri/kanan dirapatkan pada kaki kiri/kanan.Sikap badan tetap seperti pada sikap sempurna, sebanyak-banyaknya hanya boleh dilakukan empat langkah.
F. LANGKAH KE BELAKANG
Aba-aba : ……..Langkah ke belakang – JALAN
Pelaksanaannya :
Pada aba-aba pelaksanaan, peserta melangkah ke belakang mulai kaki kiri menurut panjangnya langkah dan sesuai dengan tempo yang telah ditentukan, menurut jumlah langkah yang diperintahkan. Lengan tidak boleh dilenggangkan dan sikap badan seperti dalam sikap sempurna. Sebanyka-banyaknya hanya boleh dilakukan empat langkah.
G. LANGKAH KE DEPAN
Aba-aba : …….Langkah ke depan – JALAN
Pelaksanaannya :
Pada aba-aba pelaksanaan, peserta melangkahkan kaki ke depan mulai dengan kaki kiri menurut panjangnya langkah dan tempat yang telah ditentukan, menurut jumlah langkah yang diperintahkan. Gerakan kaki seperti gerakan langkah tegap dan dihentikan dan sikap seperti sikap sempurna. Sebanyak-banyaknya hanya boleh dilakukan empat langkah.
H. LANGKAH DI WAKTU LARI
1) Dari sikap sempurna
Aba-aba : Lari maju – JALAN
Pelaksanaannya:
Aba-bab peringatan ke dua tangan dikepalkan dengan lemas dan diletakkan di pinggang sebelah depan dengan punggung tangan menghadap keluar, ke dua siku sedikit ke belakang, badan agak dicondongkan ke depan. Pada aba-aba pelaksanaan, dimulai lari dengan menghentakkan kaki kiri setengah langkah dan selanjutnya menurut panjang langkah dan tempo yang ditentukan dengan kaki diangkat secukupnya. Telapak kaki diletakkan dengan ujung telapak kaki terlebih dahulu, lengan dilenggangkan secara tidak kaku.
2) Dari langkah biasa
Aba-aba : Lari – JALAN
Pelaksanaannya:
Aba-aba peringatan pelaksanaannya sama dengan ayat 1. Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh ke tanah kemudian ditambah satu langkah, selanjutnya berlari menurut ketentuan yang ada.
3) Kembali ke langkah biasa
Aba-aba : Langkah biasa – JALAN
Pelaksanaannya :
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh ke tanah ditambah tiga langkah, kemudian berjalan dengan langkah biasa, dimuali dengan kaki kiri dihentakkan; bersama dengan itu kedua lengan digenggam.
Catatan :
Untuk berhenti dari keadaan berlari aba-aba seperti langkah biasa henti – GERAK. Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh ke tanah ditambah tiga langkah, selanjutnya kaki dirapatkan kemudian kedua kepal tangan diturunkan untuk mengambil sikap sempurna.
I. LANGKAH MERDEKA
1) Dari langkah biasa
Aba-aba : Langkah merdeka – JALAN
Anggota berjalan bebas tanpa terikat pada ketentuan panjang, tempo dan ketentuan langkah. Atas pertimbangan Pimpinan, anggota dapat dijinkan untuk membuat sesuatu yang dalam keadaan lain terlarang (antara lain berbicara, buak topi, menghapus keringat). Langkah merdeka biasanya dilakukan untuk menempuh jalan jauh/diluar kota/lapangan yang tidak rata. Anggota tetap dilarang meninggalkan barisan.
2) Kembai ke langkah biasa
Untuk melaksanakan gerakan ini lebih dahulu harus diberikan ……………….samakn langkah. Setelah langkah barisan sama, Pemimpin dapat memberikan aba-aba peringatan dan pelaksanaan.
3) Aba-aba : Langkah biasa – JALAN
Pelaksanaannya :
Seperti tersebut pada petunjuk dari langkah tegap ke langkah biasa.
J. GANTI LANGKAH
Aba-aba : Ganti langkah – JALAN
Pelaksanaannya :
Gerakan dapat dilakukan pada waktu langkah biasa/tegap. Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri di tanah kemudian ditambah satu langkah. Sesudah ujung kaki kiri/kanan yang sedang di belakang dirapatkan pada badan. Untuk selanjutnya disesuaikan dengan langkah baru yang disamakan. Kemudian gerakan ini dilakukan dalam satu hitungan.
Selesai

PERATURAN BARIS BARIS (P.B.B) bag II

( Bag. II )
Peraturan Baris Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada dua macam yakni Baris berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris menggunakan tongkat memiliki tata cara tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun baris berbaris tanpa menggunakan tongkat mengikuti tata cara yang telah diatur dalam Peraturan Baris Berbaris milik TNI/POLRI .

1. Gerakan Perorangan – Gerakan Dasar
a. Sikap sempurna
Aba-aba : Siap - GERAK. Pelaksanaanya : pada aba-aba pelaksanaan badan/tubuh berdiri tegap, ke dua tumit rapat, ke dua telapak kaki membentuk sudut 60…, lutut lurus paha dirapatkan, berat badan di atas ke dua kaki, perut ditarik sedikit, dada dibusungkan, pundak ditarik sedikit ke belakang dan tidak dinaikkan, lengan rapat pada badan, pergelangan tangan lurus, jari-jari tangan menggenggam tidak terpaksa rapat pada paha, ibu jari segaris dengan jahitan celana, leher lurus, dagu ditarik, mulut ditutup, gigi dirapatkan, mata memandang tajam ke depan, benafas sewajarnya.
b. Istirahat
Aba-aba istirahat ditempat – GERAK
1) Pada aba-aba pelaksanaan, kaki kiri dipindahkan ke samping kiri dengan jarak sepanjang telapak kaki (30cm)
2) Ke dua belah tangan dibawa ke belakang dan dibawah pinggang, punggung tangan kanan di atas telapak tangan kiri, tangan kanan dikepalkan dengan dilemaskan, tangan kiri memegang pergelangan tangan kanan di antara ibu jari dan telunjuk, ke dua tangan dilemaskan, badan dapat bergerak.
Catatan:
a) Pasukan dalam keadaan istirahat di tempat, pemimpin atau atasan lainnya datang untuk memberikan perhatian atau petunjuk-petunjuk, maka atas ucapan pemimpin/atasan dengan menggunakan kata Perhatian pasukan segera mengambil sikap sempurna tanpa mengucapkan kata siap, kemudian mengambil sikap istirahat.
b) Pada kata perhatian, selesai atau sekian, pasukan mengambil sikap sempurna tanpa didahului aba-aba kemudian kembali ke sikap istirahat di tempat.
c) Maksud dari sikap siap terakhir ini adalah sebagai jawaban tanpa suara, bahwa petunjuk-petunjuk yang diberikan akan dijalankan
c. Lencang kanan/kiri : (hanya dalam bentuk bersaf)
Aba-aba : Lencang kanan/kiri - GERAK
Pelaksanaannya:
Gerakan ini dijalankan dalam sikap sempurna.
1) Pada aba-aba pelaksanaan, saf depan mengangkat lengan kanan/kiri ke samping, jari-jari kanan/kiri menggenggam menyentuh bahu kanan/kiri orang yang berada di sebelah kana/kirinya, punggung tangan menghadap ke atas, bersamaan dengan ini kepala dipalingkan ke kanan/kiri tidak berubah tempat masing-masing meluruskan diri
2) Saf tengah dan saf belakang kecuali penjuru, setelah meluruskan ke depan dengan pandangan mata, ikut pula memalingkan muka ke samping dengan tidak mengangkat tangan.
3) Penjuru saf tengan dan belakang mengambil antar ke depan 1 (satu) lengan kanan/kiri ditambah 2 (dua) kepalan tangan dan setelah lurus menurunkan tangan kanan/kiri tanpa menunggu aba-aba.
4) Pada aba-aba tegak-GERAK semua dengan serentak menurunkan lengan dan memalingkan muka ke depan dan berdiri dalam sikap sempurna.
5) Pada waktu pemimpin pasukan memberikan aba-aba lencang kanan/kiri dan barisan sedang meluruskan safnya, Pemimpin pasukan yang berada dalam barisan itu memberikan kelurusan saf dari sebelah kanan/kiri pasukan dengan menitikberatkan pada kelurusan tumit (bukan ujung depan sepatu).
Catatan:
a) Untuk menghindarkan keributan pada waktu mengangkat lengan kanan/kiri, hendaknya lengan diluruskan melalui belakang punggung orang yang berada di samping, kalau jarak 1 (satu) lengan tidak cukup. Dengan demikian dihindarkan gerakan seolah-olah meninju rekannya yang berada di smaping.
b) Kelurusan barisan dilihat dari tumit.
d. Setengah lencang kanan/kiri
Aba-aba : Setengah lencang kanan/kiri - GERAK
Pelaksanaannya:
Seperti pada waktu lencang kanan/kiri, tetapi tangan kanan/kiri di pinggang (bertolak pinggang) dengan siku menyentuh lengan orang yang berdiri disebelahnya, pergelangan tangan lurus, ibu jari di sebelah belakang pinggang, empat jari lainnya rapat pada pinggang sebelah depan (khusus saf depan). Pada aba-aba tegak GERAK dengan serentak menurunkan lengan sambil memalingkan muka ke depan dan berdiri dalam sikap sempurna.
e. Lencang depan (hanya dalam bentuk berbanjar)
Aba-aba : Lencang depan - GERAK
Pelaksanaannya:
1) Penjuru tetap sikap sempurna : nomor dua dan seterusnya meluruskan ke depan dengan mengangkat tangan dengan jarak satu lengan ditambah dua kepalan tangan.
2) Saf depan banjar tengah dan kiri mengambil antara satu lengan ke samping kanan, setelah lurus menurunkan tangan dan memalingkan kepala kembali ke depan dengan serentak tanpa menunggu aba-aba.
3) Banjar tengah/kiri tanpa mengangkat tangan
f. Cara berhitung
Aba-aba : Hitung – MULAI
Pelaksanaannya:
1) Jika bersaf, pada aba-aba peringatan penjuru tetap melihat ke depan, saf terdepan memalingkan mukanya ke kanan.
2) Pada aba-aba pelaksanaan, berturut-turut di mulai dari penjuru menyebutkan nomornya sambil memalingkan muka ke depan.
3) Pengucapan nomor secara tegas dan tepat.
4) Jika berbanjar, pada aba-aba peringatan semua anggota tetap dalam sikap sempurna.
5) Pada aba-aba pelaksanaan mulai dari penjuru kanan berturut-turut ke belakang menyebutkan nomornya masing-masing.
6) Jika pasukan berbanjar/bersaf tiga, maka yang berada paling kiri mengucapkan : LENGKAP atau KURANG SATU/KURANG DUA.
1. Perubahan Arah
(dalam keadaan berhenti)
a) Hadap kanan/kiri
Aba-aba : Hadap kanan/kiri – GERAK
1) Kaki kiri/kanan diajukan melintang di depan kaki kanan/kiri lekukan kaki kanan/kiri berada di ujung kaki kanan/kiri, berat badan berpindah ke kaki kiri/kanan.
2) Tumit kaki kanan/kiri dengan badan diputar ke kanan/kiri 90°
3) Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.
b) Hadap serong kanan/kiri
Aba-aba : Hadap serong kanan/kiri – GERAK
Pelaksanaannya:
1) Kaki kiri/kanan diajukan ke muka sejajar dengan kaki kanan/kiri
2) Berputarlah arah 45° ke kanan/kiri
3) Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri
c) Balik kanan
Aba-aba : Balik kanan/kiri – GERAK
Pelaksanaannya :
1) Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diajukan melintang (lebih dalam dari hadap kanan) di depan kaki kanan.
2) Tumit kaki kanan beserta badan diputar ke kanan 180°
3) Kaki kanan/kiri dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.
Catatan:
• Dalam keadaan berhenti pada hitungan ke tiga, kaki dirapatkan dan kembali ke sikap sempurna
• Dalam keadaan berhenti berjalan pada hitungan ketiga, kaki kanan/kiri tidak dirapatkan melainkan dilangkahkan 0,5 langkah dengan cara dihentikan.
d) Cara berkumpul
Aba-aba : 3 bersaf/ 3 berbanjar kumpul - MULAI
Pelaksanannya :
1) Pelatih menunjuk seorang anggota sebagai penjuru dan orang yang ditunjuk mengulangi perintah yang diberikan oleh pelatih.
Contoh:
Sdr.Gatot sebagai penjuru. Aba-aba pelatih : Gatot sebagai penjuru. Oleh orang yang ditunjuk (dalam sikap sempurna) aba-aba diulangi : Gatot sebagai penjuru.
2) Orang yang ditunjuk tadi lari dan berdiri di depan pelatih ± 4 langkah
3) Setelah aba-aba pelaksanaan MULAI diberikan pelatih, maka orang-orang lainnya berlari dan berdiri disamping kiri penjuru serta meluruskan diri seperti pada waktu lencang kanan.
4) Pada waktu berkumpul, penjuru melihat ke kiri setelah lurus, penjuru memberikan isyarat dengan perkataan LURUS, pada isyarat ini penjuru nelihat ke depan, yang lainnya (saf depan) menurunkan lengannya dan kembali ke sikap sempurna.
e) Cara latihan memberi hormat
Aba-aba : Hormat - GERAK
Pelaksanaannya (dengan tutup kepala, keadaan berhenti)
1) Pada aba-aba pelaksanaan, dengan gerakan cepat tangan kanan diangkat ke arah pelipis kanan, siku-siku 15° serong ke depan, kelima jari rapat dan lurus, telapak tangan serong ke bawah dan kiri ujung, jari tengah dan telunjuk mengenai pinggir bawah dari tutup kepala setinggi pelipis.
2) Pergelangan tangan lurus, bahu tetap seperti dalam sikap sempurna, pandangan mata tertuju kepada yang diberi hormat.
3) Jika tutup kepala mempunyai klep, maka jari tengah mengenai pinggir klep.
4) Jika selesai menghormat, maka lengan kanan lurus diturunkan secara cepat ke sikap sempurna.

PERATURAN BARIS BARIS (P.B.B)

( Bag. I )
Peraturan Baris Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada dua macam yakni Baris berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris menggunakan tongkat memiliki tata cara tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun baris berbaris tanpa menggunakan tongkat mengikuti tata cara yang telah diatur dalam Peraturan Baris Berbaris milik TNI/POLRI .
Apa itu Baris Baerbaris ?
1.Baris Berbaris
a.Pengertian
Baris berbaris adalah suatu ujud latuhan fisik, yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.
b.Maksud dan tujuan
1)Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas, rasa disiplin dan rasa tanggung jawab.
2)Yang dimaksud dengan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok, sehingga secara jasmani dapat menjalankan tugas pokok tersebut dengan sempurna.
3)Yang dimaksud rasa persatuan adalah adanya rasa senasib sepenanggungan serta ikatan yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.
4)Yang dimaksud rasa disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas di atas kepentingan pribadi yang pada hakikatnya tidak lain daripada keikhlasan penyisihan pilihan hati sendiri.
5)Yang dimaksud rasa tanggung jawab adalah keberanian untuk bertindak yang mengandung resiko terhadap dirinya, tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan-tindakan yang akan dapat merugikan.

Aba-aba
a. Pengertian
Aba-aba adalah suatu perintah yang diberikan oleh seseorang Pemimpin kepada yang dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak atau berturut-turut.
b. Macam aba-aba
Ada tiga macam aba-aba yaitu :
1) Aba-aba petunjuk
2) Aba-aba peringatan
3) Aba-aba pelaksanaan
1.Aba-aba petunjuk dipergunakan hanya jika perlu untuk menegaskan maksud daripada aba-aba peringatan/pelaksanaan.
Contoh:
a) Kepada Pemimpin Upacara-Hormat - GERAK
b) Untuk amanat-istirahat di tempat - GERAK
2. Aba-aba peringatan adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
Contoh:
a) Lencang kanan - GERAK
(bukan lancang kanan)
b) Istirahat di tempat - GERAK (bukan ditempat istirahat)
3.Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba pelaksanan yang dipakai ialah:
a) GERAK
b) JALAN
c) MULAI
a. GERAK: adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan tanpa meninggalkan tempat dan gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh lain.
Contoh:
-jalan ditempat -GERAK
-siap -GERAK
-hadap kanan -GERAK
-lencang kanan -GERAK
b. JALAN: adalah utuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.
Contoh:
-haluan kanan/kiri - JALAN
-dua langkah ke depan -JALAN
-satu langkah ke belakang - JALAN
Catatan:
Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka aba-aba harus didahului dengan aba-aba peringatan –MAJU
Contoh:
-maju - JALAN
-haluan kanan/kiri - JALAN
-hadap kanan/kiri maju - JALAN
-melintang kanan/kiri maju -J ALAN
Tentang istilah: “maju”
• Pada dasarnya digunakan sebagai aba-aba peringatan terhadap pasukan dalam keadaan berhenti.
• Pasukan yang sedang bergerak maju, bilamana harus berhenti dapat diberikan aba-aba HENTI.
Misalnya:
• Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju - JALAN karena dapat pula diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK.
• Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju-JALAN karena dapat pula diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK.
• Balik kana maju/JALAN, karena dapat pula diberikan aba-aba : balik kana henti-GERAK.
Tidak dapat diberikan aba-aba langkah tegap maju JALAN, aba-aba belok kanan/kiri maju-JALAN terhadap pasukan yang sedang berjalan dengan langkah biasa, karena tidak dapat diberikan aba-aba langkah henti-GERAK, belok kanan/kiri-GERAK.

Tentang aba-aba : “henti”
Pada dasarnya aba-aba peringatan henti digunakan untuk menghentikan pasukan yang sedang bergerak, namun tidak selamanya aba-aba peringatan henti ini harus diucapkan.
Contoh:
Empat langkah ke depan –JALAN, bukan barisan – jalan. Setelah selesai pelaksanaan dari maksud aba-aba peringatan, pasukan wajib berhenti tanpa aba-aba berhenti.
c. MULAI : adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut-turut.
Contoh:
-hitung -MULAI
-tiga bersaf kumpul -MULAI

4. Cara memberi aba-aba
a) Waktu memberi aba-aba, pemberi aba-aba harus berdiri dalam sikap sempurna dan menghadap pasukan, terkecuali dalam keadaan yang tidak mengijinkan untuk melakukan itu.
b) Apabila aba-aba itu berlaku juga untuk si pemberi aba-aba, maka pemberi aba-aba terikat pada tempat yang telah ditentukan untuknya dan tidak menghadap pasukan.
Contoh: Kepada Pembina Upacara – hormat – GERAK
Pelaksanaanya :
• Pada waktu memberikan aba-aba mengahdap ke arah yang diberi hormat sambil melakukan gerakan penghormatan bersama-sama dengan pasukan.
• Setelah penghormatan selesai dijawab/dibalas oleh yang menerima penghormatan, maka dalm keadaan sikap sedang memberi hormat si pemberi aba-aba memberikan aba-aba tegak : GERAK dan kembali ke sikap sempurna.
c) Pada taraf permulaan aba-aba yang ditunjukan kepada pasukan yang sedang berjalan/berlari, aba-aba pelaksanaan gerakannya ditambah 1 (satu) langkah pada waktu berjala, pada waktu berlari ditambah 3 (tiga) langkah.
• Pada taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada kaki kanan ditambah 2 (dua) langkah untuk berjalan / 4 (empat) langkah untuk berlari.
d) Aba-aba diucapkan dengan suara nyaring-tegas dan bersemangat.
e) Aba-aba petunjuk dan peringatan pada waktu pengucapan hendaknya diberi antara.
f) Aba-aba pelaksanaan pada waktu pengucapan hendaknya dihentakkan.
g) Antara aba-aba peringatan dan pelaksanaan hendaknya diperpanjang disesuaikan dengan besar kecilnya pasukan.
h) Bila pada suatu bagian aba-aba diperlukan pembetulan maka dilakukan perintah ULANG !
Contoh: Lencang kanan = Ulangi – siap GERAK

Di Mana dan Kapan Waktu Terbaik Menikmati Pelangi?

Saat hujan lebat, pasti deh ibu dan ayah tidak mengijinkan kita bermain di luar. Kita pun jadi bete. Maunya sih, main bola sambil hujan-hujanan. Ya, tapi mau apa lagi. Kita mesti patuh. Tapi jangan cemberut. Kalau patuh, kita bisa dapat hadiah lo! Hmm, apa ya? Apakah nonton konser band Nidji? Hampir benar, tapi bukan itu. Hadiah yang kita akan terima adalah menyaksikan keindahan warna niji!
Busur hujan
Apa itu niji? Niji adalah bahasa Jepang untuk pelangi. Pasti dong, kalian tahu pelangi. Kalau dalam bahasa Inggris sih rainbow. Istilah ini gabungan dua kata, rain yang artinya hujan dan bow yang artinya busur. Jadi enggak salah kan kalau diartikan busur hujan?
Pelangi muncul terutama bila ada sinar matahari yang menyinari jatuhnya titik-titik air hujan. Saat itulah warna warni indah mereka terlihat di langit. Bentuknya seperti busur. Melengkung ke atas, dengan ujung-ujungnya terlihat menyentuh permukaan Bumi. Dan yang lebih istimewa adalah warnanya. Ada merah, kuning, biru. Itu warna yang sepintas kita lihat.
Kalau kita perhatikan lebih teliti pada pelangi yang sempurna, akan terlihat lebih banyak warna. Pada lengkungan atau busur yang paling luar terlukis warna merah. Setelah itu berturut-turut jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Wow, lukisan Tuhan memang sangat indah!
Gara-gara warna pecah
Menurut kalian, apa warna sinar matahari? Kuning, putih ... atau bening? Untuk mudahnya, kita dapat mengatakan bahwa sinar matahari adalah "putih". Sebenarnya warna sinar matahari ada bermacam-macam. Ini terbukti pada warna yang ada pada pelangi.
Saat sinar matahari mengenai satu tetesan air hujan, terjadi dua peristiwa di dalam tetesan air itu. Pertama, sinar matahari akan dibelokkan. Ternyata pembelokan inilah yang mengakibatkan warna matahari menjadi terurai. Warna yang semula hanya satu, terbagi menjadi tujuh warna.
Wah.. wah.., warnanya pecah jadi tujuh!
Selanjutnya terjadi peristiwa kedua yaitu pemantulan. Sisi yang berbeda dari tetesan air akan memantulkan tujuh warna itu ke arah luar. Bila hanya ada satu tetes air, kita belum dapat melihat pelangi. Pelangi di langit muncul bila ada banyak tetes air yang jatuh ke bumi. Dan jangan lupa! Ada sinar matahari yang mengenai tetesan air hujan itu.
Lalu kapan ya waktu terbaik menunggu kemunculan pelangi?
Paling sering sih di awal pagi atau di akhir sore. Berdirilah membelakangi matahari. Dongakkan kepala. Bila beruntung, kalian akan menjumpai pelangi terlukis di langit.
Tempat alternatif
Tahu enggak, kemunculan pelangi tidak hanya ada di langit saja lo! Ada tempat lainnya yang dapat memunculkan pelangi. Salah satunya adalah di dekat air terjun (waterfall). Di tempat ini pelangi terbentuk saat sinar matahari menyentuh butiran-butiran air terjun yang terhambur. Tempat lainnya adalah air mancur (fountain) di taman kota. Kunjungilah saat matahari condong di timur atau di barat.
Hmm.., beneran ada nggak ya?
Bikin yuk!
Mungkin kamu belum puas kalau cuma melihat saja. Nah, kalau begitu kita buat sendiri aja yuk! Caranya gampang kok. Sediakan saja sprayer atau semprotan air. Itu lo, alat yang sering dipakai ibu untuk menyemprot tanaman. Isilah dengan air. Aturlah agar air yang kamu semprotkan berupa butiran-butiran halus.
Sekarang berdirilah membelakangi matahari. Semprotkan dengan mengarah sedikit ke atas.
Sruut ... sruut ... sruuut. Amatilah. Warna-warni pelangi terlukis di depanmu. Wow, indah banget! Eits, tapi kamu harus hati-hati. Jangan membasahi jemuran yang sudah kering ya!

Sumber :
1. http://ekanursarii.blogspot.com/2009/05/mengenalkan-sains-kepada-anak-usia-dini.html
2. http://marksuhud.wordpress.com/2009/03/28/mengenalkan-sains-pada-anak-pra-sekolah/
3. http://www.forumsains.com/artikel/mengenalkan-sains-pada-anak-pra-sekolah/

Menikmati Sains Saat Di Perjalanan

Ketika liburan, kalian tentu ingin pergi ke luar kota. Bagi kalian yang tinggal di daerah pantai, pasti ingin merasakan sejuknya udara pegunungan. Begitu pun sebaliknya. Teman-teman yang kerap melihat matahari terbit di balik gunung, ingin menikmati keindahan pantai, laut, dan langit saat matahari tenggelam.
Untuk pergi ke kota lain, kita bisa menggunakan kendaraan. Salah satunya adalah mobil. Dari dalam mobil, kita bisa melihat pemandangan yang berubah setiap saat. Bahkan sebenarnya ada hal yang tidak kalah mengasyikkan. Saat di perjalanan, kita dapat menikmati sains. Mau tahu?

Kenakan sabuk pengaman!
Pernahkah kalian merasakan hal ini? Saat mobil mulai berjalan, tubuh kita terlempar ke belakang. Lain lagi ketika sopir mengerem. Cittt...!! Mobil berhenti. Namun di saat bersamaan, tubuh kita terdorong ke depan. Mengapa tubuh kita bisa seperti itu? Siapa yang mendorong kita? Tidak seorang pun. Jadi, apakah hantu di dalam mobil yang melakukannya?
Hihihi.., bukan. Hal itu terjadi gara-gara ulah inersia. Inersia adalah "sifat malas" yang dimiliki oleh semua benda. Termasuk kita dan mobil yang kita tumpangi. Oya, istilah itu berasal dari bahasa Inggris yaitu inertia. Di dalam bahasa Indonesia, artinya lembam atau malas.
Karena adanya inersia, benda yang sedang diam (tidak bergerak) akan cenderung tetap diam. Saat mobil belum bergerak, tubuh kita ikut diam. Ketika mobil mulai bergerak, tubuh kita ternyata masih diam. Akibatnya, punggung kita didorong oleh kursi mobil yang telah bergerak ke depan. Inilah yang sebenarnya terjadi saat tubuh kita “terlempar ke belakang”.
Dan karena inersia pula, benda yang sedang bergerak akan cenderung bergerak terus. Nah, ketika mobil telah bergerak, tubuh kita pun ikut bergerak. Namun saat direm, mobil langsung berhenti. Sedangkan kita di dalamnya masih bergerak sesuai arah mobil. Karena itu, tubuh pun seperti "ditarik ke depan". Agar tubuh tidak mudah bergerak ke depan maupun belakang, sebaiknya kita mengencangkan sabuk pengaman. Dengan begitu, punggung kita akan selalu menempel di kursi. Wajah pun enggak bakalan mencium dashboard ataupun kursi di depan kita bila mobil direm mendadak.

Awas, tikungan!
Saat di belokan atau tikungan, apa yang kalian rasakan? Yap! Tubuh terasa terdorong ke kiri atau kanan. Saat mobil berbelok ke kiri, tubuh kita akan miring ke kanan. Dan ketika menikung ke kanan, tubuh terdorong ke kiri. Bila tidak memakai sabuk pengaman, kadang kita harus berpegangan agar tidak terguling. Apalagi saat melewati tikungan tajam! Oya, lintasan jalan di tikungan sebenarnya adalah bagian dari lingkaran. Setiap tikungan punya jari-jari tertentu.
Eh, tahu enggak. Mobil yang kita tumpangi bisa berbelok karena adanya suatu gaya. Namanya gaya sentripetal. Artinya, gaya yang mengarah ke pusat lingkaran. Saat di tikungan, mobil melakukan gaya sentripetal ini agar dapat berbelok.
Ketika mobil melakukan gaya sentripetal, penumpang di dalamnya akan mengalami gaya sentrifugal. Gaya sentrifugal berlawanan arah dengan gaya sentripetal. Gaya sentrifugal mengarah ke luar lingkaran. Gaya inilah yang mengakibatkan tubuh kita terdorong ke kanan saat mobil berbelok ke kiri. Dan, terdorong ke kiri saat mobil berbelok ke kanan.

Wah, tanjakan dan turunan!
Kondisi jalan tidak selamanya datar. Kadang ada jalan yang menanjak. Kadang diselingi juga dengan jalan yang menurun. Laju mobil pun menjadi tidak konstan. Kadang merambat pelan saat naik tanjakan. Namun bisa melaju kencang saat melewati turunan. Wow.., serasa naik roller coaster!
Saat ber-"roller coaster" di jalanan itulah kita benar-benar akan merasakan gaya gravitasi. Oya, karena kita tinggal di Bumi, gaya itu sering pula disebut sebagai gaya gravitasi Bumi. Atau, gaya tarik Bumi. Gaya ini mengarah ke pusat Bumi.
Di jalanan yang naik turun, posisi duduk kita di dalam mobil bisa ikut melonjak-lonjak. Saat mobil tiba-tiba menukik di turunan tajam, wiii... tubuh kita "melayang" sesaat karena adanya inersia. Namun karena ada gaya gravitasi, tubuh kita akan langsung ditarik ke pusat Bumi. Bumm..., tubuh pun terhenyak ke kursi mobil.

Aduh.., mual!

Jalanan yang berkelok-kelok dan naik turun, bisa terasa mengasyikkan. Namun, ada pula penumpang yang merasakannya sebagai siksaan. Bila tidak kuat, mereka akan "mabuk perjalanan". Gejalanya sering diawali dengan pernafasan yang tidak enak. Lalu, muncul keringat dingin. Kepala pun terasa pusing. Setelah itu, mual dan akhirnya muntah.
Agar nyaman dan tidak mabuk saat di perjalanan, cobalah hal-hal berikut ini:
A. Sebelum berangkat:
1. Makan dan minumlah secukupnya
2. Bergembiralah dan jangan cemas (stress)
3. Berdoalah kepada Tuhan Yang Maha Esa
B. Saat di kendaraan:
4. Duduklah dengan rileks (santai). Usahakan agar punggung dan kepala bisa bersandar dengan nyaman. Oya, kepala boleh disangga dengan bantal agar tidak gampang bergoyang. Jangan lupa, kenakan dan kencangkan sabuk pengaman
5. Bagi kalian yang sering mabuk perjalanan, sebaiknya tidak usah membaca apa pun saat di kendaraan. Jangan melihat pepohonan, tiang listrik, atau benda lain yang terlihat berkelebat cepat di sisi kiri atau kanan mobil. Lebih baik, arahkan saja pandangan ke depan. Bila melihat ke sisi kiri atau kanan, arahkan pandangan ke benda yang jauh. Atau, ke benda-benda yang relatif diam. Hal ini agar mata kita tidak "berputar-putar" yang dapat memicu timbulnya pusing, mual, dan muntah.

Soal Persiapan Mid Semester Genap Kelas V

Soal Persiapan Mid Semester Genap
Gaya ,Pesawat Sederhana dan Cahaya


Isilah titik-titik di bawah ini!
1.Benda-benda yang tidak dapat ditarik magnet disebut...............
2.Besi, baja, kobalt, dan nikel disebut benda...............
3.Bila 2 kutub magnet yang senama didekatkan maka akan...............
4.Gaya magnet yang paling kuat terletak pada................
5.Gaya gravitasi ditemukan oleh..............
6.Buah apel yang masak jatuh ke tanah karena ditarik oleh.................
7.Kita dapat berjalan tanpa tergelincir karena adanya...................
8.Bahan yang dipakai untuk membuat ban kendaraan agar tidak mudah tergelincir adalah..................
9.Pemberian oli/pelumas pada mesin motor bertujuan agar.................
10.Mengerem sepeda memanfaatkan gaya...............
11.Perhatikan gambar berikut! Jarak antara titik tumpu dan A adalah 4 meter, sedangkan jarak titik tumpu dan B adalah 2 meter, berat B adalah 80 kg. Berapa berat A agar jungkat-jungkit dalam keadaan seimbang?
12.Menimba air sumur memanfaatkan katrol.................
13.Tempat tidur pasien di RS mudah dipindahkan karena menggunakan.................
14.Daerah di sekitar magnet yang masih dipengaruhi gaya magnet disebut..............
15.Kompas merupakan alat untuk menentukan arah yang menggunakan magnet................
16.Astronot di luar angkasa bisa melayang-layang karena.......................
17.Pul pada sepatu sepak bola bertujuan agar pemain.................
18.Sepeda mudah melaju pada jalan yang................
19.Gambar di samping ini adalah tuas jenis ke-...............


20.Jalan-jalan di pegunungan dibuat berkelok-kelok agar kendaraan................. mencapai puncak.
21.Katrol yang keuntungannya hanya merubah arah gaya tarik adalah...............
22.Jika di bumi tidak ada gravitasi, maka yang akan terjadi adalah...........
23.Ban sepeda dan mobil permukaannya dibuat beralur-alur/batik agar...........
24.Gunting, pemotong kuku, dan jungkat-jungkit merupakan pengungkit jenis ke................
25.Bidang miringnya diam, sedangkan bendanya bergerak adalah pernyataan tentang..............
26.Cahaya mengenai benda yang permukaannya rata dan mengkilap akan mengalami.........
27.Gambar di samping menunjukkan sifat cahaya........

28.Pembiasan cahaya dapat terjadi jika cahaya merambat melalui dua benda yang berbeda.........
29.Cahaya putih dapat diuraikan menjadi beberapa warna cahaya. Penguraian cahaya putih menjadi beberapa warna cahaya disebut.........
30.Warna-warna cahaya yang menyusun cahaya putih disebut.........
31.Pada penderita miopi, bayangan benda jatuh di depan retina. Orang itu dapat ditolong dengan kacamata berlensa.........
32.Kaca mata berlensa rangkap digunakan untuk menolong penderita.........
33.Lup digunakan untuk melihat benda yang kecil. Bayangan benda yang terbentuk bila dilihat dengan lup adalah........
34.Kamera adalah alat optik yang cara kerjanya mirip dengan mata kita. Nama bagian pada kamera yang cara kerjanya mirip pupil adalah............
35.Periskop dipasang pada kapal selam untuk mengamati keadaan di permukaan laut saat menyelam. Periskop menggunakan lensa.........

SOAL ULANGAN HARIAN

SOAL ULANGAN
Mata Pelajaran/Materi : IPA / GAYA
Kelas / Semester : IV / II
Hari / Tanggal :
I.Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang tepat !
1. Tarikan atau dorongan disebut juga dengan ....
2. Jika kaleng dipukul dengan palu,maka kaleng akan mengalami perubahan ….
3. Jika kita mendorong sebuah meja,maka meja akan ….
4. Besi yang dipanaskan,kemudian di pukul maka akan menjadi pipih.Hal ini membuktikan bahwa gaya dapat ….
5. Gaya yang digunakan saat melempar bola kasti adalah ….
6. Gaya yang bekerja pada buah kelapa yang jatuh dari pohonnya adalah ….
7. Gaya yang bekerja pada magnet disebut ….
8. Gaya yang diberikan tangan pada plastisin adalah ….
9. Alur-alur permukaan ban berguna untuk ….
10.Di musim kemarau,pohon jati menggugurkan daunnya dan jatuh ke tanah adalah akibat dari pengaruh
gaya ….
11. Gaya dapat mengubah arah benda,contohnya adalah ….
12. Para pemain ski salju dapat meluncur karena adanya gaya ….
13. Untuk melakukan gaya diperlukan ….
14. Bola yang menggelinding dapat berbalik arah saat ditahan dengan kaki.Hal ini menunjukkan bahwa gaya ….
15. Kegiatan mendorong mobil yang mogok artinya memberikan gaya pada mobil berupa .…
16. Benda yang diam akan tetap diam jika tidak …. Gaya.
17. Gaya menyebabkan benda diam menjadi ….
18. Berat benda yang ada di dalam air akan terasa lebih ….
19. Gaya gravitasi bumi menyebabkan benda yang dilempar ke atas akan ….
20. Gaya yang bekerja pada dua benda yang bersentuhan yaitu ….
21. Gaya apung dipengaruhi oleh …. Benda.
22. Gaya yang terjadi karena aliran muatan listrik disebut ….
23. Gaya gesek menyebabkan gerakan benda akan …
24. Tertariknya paku ketika di dekatkan dengan magnet di pengaruhi oleh gaya …
25. Gaya tarik menarik yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa di alam semesta disebut …

II. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar !
26. Sebutkan 3 kegiatan yang menggunakan gaya berupa tarikan !
27. Sebutkan 3 kegiatan yang menggunakan gaya berupa dorongan !
28. Jelaskan pengaruh gaya terhadap benda !
29. Bagaimana berat benda jika berada di dalam air ? jelaskan !
30. Mengapa bola yang diam tidak dapat menggelinding sendiri ? Jelaskan !