Minggu, 06 Maret 2011

Di Mana dan Kapan Waktu Terbaik Menikmati Pelangi?

Saat hujan lebat, pasti deh ibu dan ayah tidak mengijinkan kita bermain di luar. Kita pun jadi bete. Maunya sih, main bola sambil hujan-hujanan. Ya, tapi mau apa lagi. Kita mesti patuh. Tapi jangan cemberut. Kalau patuh, kita bisa dapat hadiah lo! Hmm, apa ya? Apakah nonton konser band Nidji? Hampir benar, tapi bukan itu. Hadiah yang kita akan terima adalah menyaksikan keindahan warna niji!
Busur hujan
Apa itu niji? Niji adalah bahasa Jepang untuk pelangi. Pasti dong, kalian tahu pelangi. Kalau dalam bahasa Inggris sih rainbow. Istilah ini gabungan dua kata, rain yang artinya hujan dan bow yang artinya busur. Jadi enggak salah kan kalau diartikan busur hujan?
Pelangi muncul terutama bila ada sinar matahari yang menyinari jatuhnya titik-titik air hujan. Saat itulah warna warni indah mereka terlihat di langit. Bentuknya seperti busur. Melengkung ke atas, dengan ujung-ujungnya terlihat menyentuh permukaan Bumi. Dan yang lebih istimewa adalah warnanya. Ada merah, kuning, biru. Itu warna yang sepintas kita lihat.
Kalau kita perhatikan lebih teliti pada pelangi yang sempurna, akan terlihat lebih banyak warna. Pada lengkungan atau busur yang paling luar terlukis warna merah. Setelah itu berturut-turut jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Wow, lukisan Tuhan memang sangat indah!
Gara-gara warna pecah
Menurut kalian, apa warna sinar matahari? Kuning, putih ... atau bening? Untuk mudahnya, kita dapat mengatakan bahwa sinar matahari adalah "putih". Sebenarnya warna sinar matahari ada bermacam-macam. Ini terbukti pada warna yang ada pada pelangi.
Saat sinar matahari mengenai satu tetesan air hujan, terjadi dua peristiwa di dalam tetesan air itu. Pertama, sinar matahari akan dibelokkan. Ternyata pembelokan inilah yang mengakibatkan warna matahari menjadi terurai. Warna yang semula hanya satu, terbagi menjadi tujuh warna.
Wah.. wah.., warnanya pecah jadi tujuh!
Selanjutnya terjadi peristiwa kedua yaitu pemantulan. Sisi yang berbeda dari tetesan air akan memantulkan tujuh warna itu ke arah luar. Bila hanya ada satu tetes air, kita belum dapat melihat pelangi. Pelangi di langit muncul bila ada banyak tetes air yang jatuh ke bumi. Dan jangan lupa! Ada sinar matahari yang mengenai tetesan air hujan itu.
Lalu kapan ya waktu terbaik menunggu kemunculan pelangi?
Paling sering sih di awal pagi atau di akhir sore. Berdirilah membelakangi matahari. Dongakkan kepala. Bila beruntung, kalian akan menjumpai pelangi terlukis di langit.
Tempat alternatif
Tahu enggak, kemunculan pelangi tidak hanya ada di langit saja lo! Ada tempat lainnya yang dapat memunculkan pelangi. Salah satunya adalah di dekat air terjun (waterfall). Di tempat ini pelangi terbentuk saat sinar matahari menyentuh butiran-butiran air terjun yang terhambur. Tempat lainnya adalah air mancur (fountain) di taman kota. Kunjungilah saat matahari condong di timur atau di barat.
Hmm.., beneran ada nggak ya?
Bikin yuk!
Mungkin kamu belum puas kalau cuma melihat saja. Nah, kalau begitu kita buat sendiri aja yuk! Caranya gampang kok. Sediakan saja sprayer atau semprotan air. Itu lo, alat yang sering dipakai ibu untuk menyemprot tanaman. Isilah dengan air. Aturlah agar air yang kamu semprotkan berupa butiran-butiran halus.
Sekarang berdirilah membelakangi matahari. Semprotkan dengan mengarah sedikit ke atas.
Sruut ... sruut ... sruuut. Amatilah. Warna-warni pelangi terlukis di depanmu. Wow, indah banget! Eits, tapi kamu harus hati-hati. Jangan membasahi jemuran yang sudah kering ya!

Sumber :
1. http://ekanursarii.blogspot.com/2009/05/mengenalkan-sains-kepada-anak-usia-dini.html
2. http://marksuhud.wordpress.com/2009/03/28/mengenalkan-sains-pada-anak-pra-sekolah/
3. http://www.forumsains.com/artikel/mengenalkan-sains-pada-anak-pra-sekolah/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar