Manusia
memanfaatkan berbagai bahan yang tersedia di alam. Kayu itu untuk membuat kursi
dan lemari. Kapuk untuk membuat kasur bantal. Batu dan pasir untuk membuat
tembok.
1.
Hubungan sifat bahan dan kegunaannya
Plastik
adalah bahan yang tahan terhadap air, maka kita menggunakan plastik untuk wadah
air. Plastik ternyata mudah terbakar, maka kita tidak bisa meggunakan plastik
sebagai bahan untuk membuat panci atau penggorengan. Panci dan penggorengan
harus dibuat dari logam agar tidak terbakar.
2. Berbagai sifat bahan dan kegunaannya
a.
Bahan yang tidak tembus air
Bahan
yang tidak tembus air antara lain plastik, tanah liat yang dibakar, dan gelas
(kaca).
b.
Bahan yang menyerap air
Bahan
yang menyerap air antara lain katun, kain pel, kaos, dan kertas. Pada buku
pelajaran kita, pasti kertas sampulnya tidak sama dengan kertas halaman-halaman
di dalamnya. Hal ini karena sampul buku dilapisi dengan bahan yang lebih tahan
air dan minyak. Dengan demikian buku ini menjadi lebih terlindung.
c.
Bahan yang tahan api
Bahan
yang tahan api misalnya logam dan serta asbes. Sifat tahan api berarti api
tidak dapat membakar bahan itu.
d.
Bahan yang lembut dan lentur
Bahan
yang lembut dan lentur antara lain katun, sutera, kapuk, busa, dan kulit.
e.
Bahan yang kuat dan keras
Bahan
yang kuat dan keras misalnya besi, batu, dan kayu. Sifat bahan ini berguna
untuk menahan berat benda lain. Bahan yang keras dan kuat dibutuhkan untuk
membuat alat rumah tangga, furnitur, dan bangunan.
f.
Bahan yang keras dan lentur
Bahan
yang keras dan lentur antara lain karet dan per logam. Sebuah mobil tidak akan
mudah tergelincir di jalan licin. Hal ini disebabkan karena pada ban mobil
tersebut terdapat bahan karet yang dapat mencengkram jalan dengan kuat. Karena
sifat karet itu maka ban karet dapat menyangga bobot mobil yang amat berat,
tetapi tahan terhadap goncangan.
g.
Bahan yang tembus pandang
Bahan
yang tembus pandang adalah gelas (kaca). Sifat ini berarti dapat dilalui
cahaya. Dengan begitu, kita dapat melihat keadaan di balik (belakang) bahan
itu.
3. Benda dibuat dari berbagai bahan
Biasanya makanan yang dikemas dalam botol
gelas, botol plastik, atau kardus harganya lebih mahal. Karena itu, orangpun
mencari bahan lain yang sama sifatnya, tetapi harganya lebih murah. Jadi, bahan
kemasan ini tetap tahan air, tetapi harganya lebih murah.
Ketika dirumah kita dapat melihat berbagai
macam benda, misalnya seperti meja, kursi, jam dinding, atau bahkan mungkin
banyaknya peralatan dapur seperti piring, gelas, sendok, dan lain sebagaiya.
Ketika di taman kita juga bisa melihat berbagai macam sifat permainan. Demikian
pula ketika kita pergi ke toko, kita dapat melihat lebih bayak lagi benda.
Benda-benda itu dapat berfungsi dengan baik
karena dibalik benda tersebut terdapat bahan dasar yang membuat benda itu
memiliki manfaat yang cukup besar dalam kesehariannya.
4. Sifat benda atau bahan
Di lingkungan sekitar kita banyak
terdapat bahan yang sering digunakan dalam kesehariannya. Ada beberapa bahan
yang digunakan untuk membuat benda. Bahan tersebut
antara lain :
·
Logam
·
Plastik
·
Karet
·
Kayu
Setiap bahan memiliki sifat tertentu. Sifat
logam umumnya berbeda dengan sifat karet, platik dan kayu. Demikian halnya
dengan sifat bahan-bahan lain yang umumnya berbeda satu sama lainnya. Meskipun
demikian, ada pula yang bahan-bahan yang memiliki kesamaan sifat.
ü Untuk
membuat benda yang kuat, maka digunakan bahan yang juga kuat dan keras.
ü Untuk
membuat benda yang dapat dilipat atau mungkin dapat dibengkokkan, maka
digunakanlah bahan yang lentur. Untuk membuat benda yang mudah
dibawa ke mana-mana, maka digunakanlah bahan yang ringan.
ü Untuk
membuat benda yang tidak tembus air. Semikian seterusnya. Jadi perlu diingat
bahwa setiap benda dan sifat bahannya harus memiliki kesesuaian.
Bahan-bahan
yang sering digunakan di rumah antara lain :
a.
Logam dan Kayu
Perbedaan
logam dan kayu adalah :
·
logam lebih berat dan tidak dimakan rayap.
·
Sedangkan kayu lebih ringan dan tidak berkarat.
Logam
dan kayu digunakan pada hampir semua peralatan di rumah kita. Berbagai jenis
logam memiliki sifat yang tidak sama. Misalnya, alumunium lebih ringan, cukup
keras, dan tidak berkarat. Sedangkan besi lebih berat, keras dan dapat
berkarat. Tembaga lebih mudah dibentuk dari pada besi dan tidak berkarat. Peralatan
yang terbuat dari besi misalnya :
·
Pisau
·
Palu
·
Tang
·
Kunci
·
Setrika, dan
·
Sendok.
Sedangkan
peralatan yang terbuat dari alumunium antara lain :
·
Panci
·
Wajan
·
Loyang kue
Tembaga
dapat digunakan untuk dapat membuat kabel listrik karena sifatnya yang lebih
lentur, tidak berkarat, dan penghantar listrik yang baik.
Pada
dasarnya logam itu sifatnya keras dan kuat. Karena itulah logam digunakan untuk
membuat kaleng, sendok, pisau, panci, paku, dan obeng.
Benda-benda
itu harus kuat karena sering digunakan untuk mencongkel, mengangkat, memotong,
menempel, atau bahkan mungkin memutar benda lainnya. Sifat keras dan kuat
sebenarnya dimiliki juga oleh kayu sehingga digunakan untuk membuat berbagai
perabotan rumah tangga, misalnya kursi, meja, dan lemari. Perabotan-perabotan
ini harus kuat agar dapat menahan beban berat di atasnya.
Logam
memiliki sifat lain yang tidak dimiliki oleh kayu. Yaitu memiliki sifat keras
dan kuat, logam memiliki sifat tidak tembus air, sedangkan kayu dapat ditembus
oleh air. Kita dapat membuktikan hal ini dengan memasukkan sendok dan pensil ke
dalam air. Kayu pun memiliki sifat lain yang tidak dimiliki oleh logam. Kayu
mudah dibentuk, sedangkan logam sulit dibentuk.Kelebihan lain yang dimiliki
oleh kayu dibandingkan logam adalah lebih ringan dan tidak berkarat.
b.
Karet dan Plastik
Karet
dan plastik memiliki persamaan sifat, yaitu lentur dan tidak menyerap air.
Akan tetapi, karet lebih lentur, sedangkan jenis plastik tertentu lebih mudah
patah.
Sifat
dari karet yaitu lentur dan elastis. Hal ini menyebabkan karet tidak mudah
patah, meskipun ia dilipat atau dibengkokkan. Sifat lentur ini juga dimiliki
oleh sebagian plastik. Meskipun demikian, plastik tidak benar-benar lentur
seperti halnya karet. Plastik hanya sedikit lentur, bahkan plastik ada yang
mudah patah bila ia dilipat atau dibengkokkan.
Misalnya
ember plastik dan selang air. Kedua benda ini sama-sama terbuat dari plastik.
Namun, bahkan plastik yang digunakan keduanya berbeda. Selang air terbuat dari
plastik yang tidak mudah patah. Meskipun diliat, digulung, atau bahkan mungkin
dibengkokkan. Sebaliknya, ember terbuat dari bahan platik yang mudah patah.
Buktinya yang sering kali kita melihat ada ember yang pecah sewaktu jatuh atau
diangkat.
5.
Kegunaan benda atau bahan
Setiap
benda baru bisa dikatakan sesuai dengan bahannya apabila benda itu sudah
berfungsi/memiliki kegunaan yang sesuai dengan yang diharapkan si pemakai.
Misalnya sendok, sendok dapat digunakan untuk mengaduk susu, mengangkat
makanan, dan membuka tutup kaleng. Kegunaan sendok ini dimungkinkan karena
logam memiliki sifat keras dan kuat. Coba bayangkan apabila sendok itu terbuat
dari kertas, maka sendok tidak akan memiliki fungsi seperti halnya sendok
logam. Sendok kertas tidak dapat digunakan untuk mengaduk susu karena kertas
menyerap air. Sendok kertas juga tidak bisa untuk membuka kaleng, karena kertas
memiliki sifat lunak (tidak keras). Jadi, kesesuaian antara benda
dengan bahan sangat penting agar benda dapat berfungsi dengan baik.
Contoh
kedua, misalnya payung. Payung dapat digunakan pada siang hari yang terik
karena terbut dari bahan yang tidak terlalu menyerap panas. Tentunya,
bayang-bayang gelap dari payung melindungi kita dari panas matahari. Payung
juga dapat digunakan pada saat hujan karena kain payung memiliki sifat tidak
menyerap air. Bayangkan bila payung terbuat dari besi. Pada siang hari yang
terik, payung besi akan menghantarkan panas dari sinar matahari ke badan kita.
Akibatnya, badan kita malah kepanasan. Pada saat hujan, payung besi dapat
berfungsi dengan baik karena tidak menyerap air. Akan tetapi, memiliki sifat
berat sehingga kita akan kesulitan membawanya. Jadi dapat disimpulkan bahwa
: pemilihan bahan untuk membuat suatu benda harus sesuai dengan sifat
bahan itu dan tujuan penggunaan benda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar